Pengenalan Nofollow dan Noindex
Dalam perjalanan mendalami dunia SEO, pasti kita akan sering menjumpai istilah nofollow dan noindex. Keduanya adalah teknik penting dalam optimasi mesin pencari yang perlu kita pahami dengan baik.
Mari kita mulai dengan memahami definisi dan fungsi masing-masing.
Nofollow adalah sebuah attribute atau atribut HTML yang bisa kita tambahkan ke dalam tag link. Fungsinya adalah untuk memberitahu search engine crawlers atau spiders agar tidak mengikuti link tersebut.
Dengan kata lain, link yang diberi atribut nofollow tidak akan memberikan dampak link juice ataupun nilai peringkat (ranking value) kepada situs yang di-link.
Lalu, apa itu noindex?
Noindex adalah meta tag yang bisa kita masukkan ke dalam source code halaman web. Fungsinya adalah menginstruksikan mesin pencari untuk tidak mengindeks halaman tersebut.
Akibatnya, halaman yang diberi meta noindex tidak akan tampil di hasil pencarian mesin telusur seperti Google.
Nah, kita sudah paham kan perbedaan mendasar antara keduanya?
Singkatnya, nofollow berkaitan dengan link, sedangkan noindex berkaitan dengan halaman.
Meski berbeda, keduanya sama-sama berguna dalam konteks optimisasi mesin pencari atau SEO. Mari kita bahas lebih lanjut manfaat penggunaannya.
Nofollow
Pada seksi sebelumnya kita telah memahami definisi dan fungsi umum dari nofollow. Sekarang, mari kita bahas lebih detail bagaimana nofollow bekerja dan manfaatnya dalam SEO.
Seperti yang sudah disinggung, nofollow adalah sebuah attribute HTML yang dapat ditambahkan pada tag link/a href.
Contoh kode yang menggunakan nofollow:
<a href="http://example.com" rel="nofollow">This is link with nofollow</a>
Atribut rel=ânofollowâ inilah yang memberi tahu search engine crawlers bahwa link ini tidak perlu diikuti.
Akibatnya, link tersebut tidak akan memberikan link juice atau nilai peringkat ke situs yang dituju. Dengan kata lain, link itu tidak akan membantu meningkatkan peringkat situs contoh.com di mesin telusur.
Lantas, apa manfaat dari menggunakan nofollow ini?
Beberapa kegunaan utama nofollow dalam SEO antara lain:
- Mengontrol dan membatasi jumlah link eksternal yang diikuti oleh mesin pencari. Ini penting agar crawling lebih fokus pada link internal dan konten berkualitas tinggi.
- Mencegah pertukaran link spam atau manipulasi peringkat melalui skema link building. Dengan nofollow, link dari sumber yang tidak jelas tidak akan berpengaruh terhadap peringkat.
- Melindungi nilai domain authority dan page authority situs dengan hanya mengizinkan link berkualitas memberikan dampak SEO.
Jadi intinya, nofollow sangat berguna untuk meningkatkan kualitas link profile dan mencegah teknik SEO ilegal atau berbahaya. Gunakanlah dengan bijak pada link-link tertentu untuk mengoptimalkan SEO!
Noindex
Pada bagian sebelumnya kita sudah membahas tentang nofollow. Sekarang saatnya menyelami lebih dalam tentang noindex.
Seperti yang sudah dijelaskan, noindex adalah meta tag yang dapat ditambahkan ke source code HTML suatu halaman.
Contoh meta tag noindex:
<meta name="robots" content="noindex">
Fungsinya adalah memberi instruksi kepada mesin telusur seperti Google untuk tidak mengindeks halaman tersebut.
Akibatnya, halaman dengan noindex tidak akan ditampilkan di hasil pencarian mesin telusur. Meskipun secara teknis masih dapat diakses langsung lewat URL-nya.
Beberapa manfaat utama dari menggunakan noindex antara lain:
- Menghemat crawling budget mesin telusur dengan mengurangi jumlah halaman yang perlu dicrawl.
- Menghindari indexing halaman dengan konten berduplikasi atau kurang berkualitas.
- Menyembunyikan halaman yang bersifat teknis seperti thank you page, print page, atau popup modal.
- Melindungi halaman yang berisi data pribadi atau sensitif dari indeks mesin telusur.
Intinya, noindex sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi SEO dengan menyembunyikan halaman yang tidak relevan atau tidak perlu ditampilkan di mesin pencari.
Nah, begitulah penjelasan lengkap tentang meta tag noindex beserta fungsi dan manfaatnya. Gunakan dengan bijak ya!

Manfaat Penggunaan Nofollow dan Noindex
Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mengenal definisi dan fungsi dasar dari nofollow dan noindex.
Sekarang, mari kita bahas lebih dalam terkait manfaat penggunaan kedua teknik SEO ini.
Secara umum, ada 3 manfaat utama menggunakan nofollow dan noindex, yaitu:
- Mengontrol dan mengatur crawling oleh mesin pencari
- Mencegah spam dan manipulasi peringkat
- Menghemat sumber daya mesin pencari
Dengan memahami manfaat-manfaat ini, kita bisa menerapkan nofollow dan noindex dengan lebih bijak di situs maupun konten tertentu.
Mengontrol Crawling
Salah satu fungsi utama nofollow dan noindex adalah membantu mengontrol proses crawling oleh mesin pencari.
Misalnya, dengan nofollow kita bisa membatasi link eksternal mana yang boleh diikuti Googlebot sehingga crawling lebih fokus pada konten internal berkualitas tinggi di situs kita.
Sedangkan dengan noindex, kita bisa menyembunyikan halaman yang tidak perlu masuk ke indeks mesin pencari seperti halaman teknis, berita lama, atau konten duplikasi.
Mencegah Spam & Manipulasi
Selain itu, nofollow dan noindex juga berguna untuk mencegah teknik spam dan manipulasi peringkat di mesin pencari.
Misalnya nofollow bisa mencegah pertukaran link spam. Sedangkan noindex bisa menyembunyikan konten yang dibuat khusus untuk menipu algoritma mesin pencari.
Dengan demikian, kualitas dan integritas hasil pencarian bisa terjaga.
Menghemat Sumber Daya
Yang terakhir, penggunaan nofollow dan noindex yang tepat juga membantu menghemat sumber daya dan mengoptimalkan proses crawling serta indexing mesin pencari.
Sehingga mesin pencari bisa fokus mengelola konten dan halaman yang benar-benar berkualitas tinggi bagi pengguna.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai berbagai manfaat dari penerapan nofollow dan noindex pada website kita. Semoga bermanfaat!
Mengontrol Crawling
Pada sub bagian sebelumnya kita sudah membahas sekilas manfaat nofollow dan noindex dalam mengontrol proses crawling mesin pencari.
Mari kita bahas lebih detail bagaimana kedua teknik ini membantu kita mengatur dan mengoptimalkan crawling.
Membatasi Link Eksternal
Salah satu cara paling umum nofollow digunakan adalah untuk membatasi link eksternal mana yang boleh diikuti oleh crawler mesin pencari.
Misalnya dengan menerapkan nofollow pada link-link yang berasal dari sumber tidak jelas atau berisiko spam.
Dengan begitu, crawler akan lebih fokus mengikuti dan memproses link internal di dalam situs kita yang sudah terkurasi dengan baik.
Menyembunyikan Halaman yang Tidak Perlu
Sedangkan noindex sangat berguna untuk menyembunyikan halaman yang sebenarnya tidak perlu dicrawl dan diindeks mesin pencari.
Seperti halaman hasil pencarian internal, halaman tag/kategori, atau halaman berita lama.
Dengan menggunakan noindex, mesin pencari tidak perlu membuang crawling budget untuk mengakses halaman-halaman tersebut.
Menghemat Crawling Budget
Poin di atas mengarah pada manfaat utama lain dari nofollow dan noindex, yaitu menghemat crawling budget mesin pencari.
Karena hanya perlu mengelola halaman dan link yang benar-benar berkualitas, mesin pencari bisa menghemat sumber daya server dan waktu untuk proses crawling.
Akibatnya, website kita juga menjadi lebih cepat di-crawl dan di-index. Menyebabkan pengalaman pengguna lebih baik di mesin pencari.
Itulah bagaimana nofollow dan noindex membantu kita mengontrol dan mengoptimalkan proses crawling agar lebih efisien. Gunakan keduanya dengan bijak ya!
Mencegah Spam & Manipulasi
Selain mengontrol crawling, nofollow dan noindex juga bermanfaat untuk mencegah teknik spam dan manipulasi peringkat di mesin pencari.
Mari kita bahas bagaimana cara keduanya membantu melindungi integritas hasil pencarian.
Nofollow Mencegah Link Spam
Salah satu masalah besar dalam SEO adalah pertukaran link spam antar situs untuk memanipulasi peringkat.
Nofollow sangat membantu mencegah masalah ini dengan membatasi dampak link-link dari sumber tidak jelas atau mencurigakan.
Dengan menerapkan nofollow pada link eksternal yang berisiko, kita bisa memastikan hanya link berkualitas tinggi yang memberikan nilai SEO pada situs kita.
Noindex Menyembunyikan Manipulasi On-Page
Sementara itu, noindex berguna untuk menyembunyikan konten yang dibuat khusus untuk memanipulasi algoritma mesin pencari, seperti halaman dengan keyword stuffing yang berlebihan.
Dengan menambahkan noindex, halaman seperti ini tidak akan diakses dan diindeks mesin pencari.
Melindungi Kualitas Hasil Pencarian
Pada akhirnya, kedua teknik ini menjaga agar mesin pencari hanya menampilkan hasil pencarian yang benar-benar relevan dan berkualitas tinggi bagi pengguna.
Bukan hasil yang dimanipulasi oleh teknik SEO ilegal seperti spam atau penipuan algoritma.
Jadi, gunakan nofollow dan noindex sebagai âperisaiâ situs Anda dari segala jenis serangan dan manipulasi SEO ya!
Menghemat Sumber Daya
Selain mengontrol crawling dan mencegah spam, penerapan nofollow dan noindex yang tepat juga membantu menghemat sumber daya mesin pencari.
Bagaimana caranya? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Mengurangi Beban Crawling & Indexing
Dengan menyembunyikan halaman yang tidak perlu dicrawl via noindex, mesin pencari bisa menghemat waktu dan sumber daya komputasi untuk proses crawling.
Begitu juga dengan membatasi link eksternal yang diikuti lewat nofollow, mesin pencari terbantu untuk fokus mengindeks konten internal yang lebih berkualitas.
Secara keseluruhan, penerapan nofollow dan noindex yang tepat bisa mengurangi beban dan mengoptimalkan proses crawling serta indexing mesin pencari.
Crawler Tidak Perlu Mengakses Halaman Noindex
Salah satu manfaat utama noindex adalah crawler tidak perlu membuang waktu untuk mengakses dan memproses halaman yang sebenarnya tidak ingin kita tampilkan di mesin pencari.
Crawler bisa fokus pada konten prospektif yang ingin kita indeks dengan cepat dan mendapatkan peringkat bagus.
Fokus pada Konten Berkualitas Tinggi
Dengan demikian, mesin pencari bisa mengarahkan lebih banyak sumber daya untuk mengelola konten dan halaman yang benar-benar relevan serta bermanfaat bagi pengguna.
Bukannya terbuang percuma untuk halaman yang seharusnya disembunyikan saja.
Ini penting agar pengalaman pengguna di mesin pencari selalu mendapatkan hasil pencarian berkualitas tinggi setiap saat.
Nah, begitulah cara nofollow dan noindex membantu menghemat sumber daya mesin pencari. Pastikan gunakan dengan bijak ya!

Penerapan Nofollow dan Noindex
Setelah paham manfaatnya, saatnya kita bahas cara menerapkan nofollow dan noindex pada website.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
- Jenis konten yang sebaiknya diberi nofollow/noindex
- Cara implementasi teknis di CMS
- Perbedaan efek di berbagai platform
Dengan memahami panduan ini, kita bisa menerapkan kedua teknik ini dengan maksimal di situs.
Jenis Konten yang Perlu Diberi Nofollow & Noindex
Tidak semua link dan halaman perlu diberi nofollow atau noindex. Pertimbangkan baik-baik konten mana yang memang ideal untuk diterapkan.
Beberapa contoh yang umum adalah link affiliate, link komentar pengguna, halaman tag/kategori, halaman lama, dan konten duplikat.
Cara Implementasi di Berbagai CMS
Cara pengaplikasian nofollow dan noindex bergantung CMS. Di WordPress bisa menggunakan plugin SEO atau edit kode.
Sedangkan di Shopify lewat app SEO atau Online Store Preferences. Squarespace dan lainnya biasanya lewat code injection.
Perbedaan Efek di Setiap Platform
Meski sama-sama block crawler, efek nofollow dan noindex bisa sedikit berbeda bergantung bagaimana CMS menerjemahkannya.
Maka pantau saja di Search Console untuk lihat apakah sudah diterapkan dengan benar.
Nah, itu tadi penjelasan singkat seputar penerapan nofollow dan noindex. Selamat mencoba menerapkannya ya!
Konten yang Perlu Diberi Nofollow & Noindex
Tidak semua link dan halaman perlu diberi nofollow ataupun noindex. Pilih dan tentukan dengan bijak konten mana yang memang ideal untuk diterapkan.
Berikut adalah beberapa contoh umum konten yang sebaiknya diberi nofollow atau noindex:
Link Affiliate
Link affiliate sebaiknya diberi nofollow agar tidak mempengaruhi peringkat situs Anda. Karena bersifat komersial dan berisiko manipulasi.
Link ke Situs Tidak Jelas
Hindari mengikutkan crawler ke situs mencurigakan dengan menerapkan nofollow pada link menuju ke sana.
Halaman Login & Logout
Halaman yang sensitif seperti login dan logout idealnya diberi noindex agar terlindungi dari indeks mesin telusur.
Halaman Hasil Pencarian Internal
Noindex halaman hasil pencarian internal karena isinya sangat dinamis dan rentan duplikasi konten.
Halaman Parametrik URL
URL parameter sering menimbulkan halaman duplikat sehingga sebaiknya diberi noindex juga.
Link Komentar Pengguna
Penerapan nofollow pada link dari komentar pengguna bisa membantu cegah spam.
Nah, itu dia beberapa contoh konten yang sebaiknya diberi nofollow maupun noindex untuk optimalisasi SEO. Pahami baik-baik ya!
Implementasi di WordPress
Bagi yang menggunakan WordPress, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan nofollow dan noindex.
Menggunakan Plugin SEO
Cara paling mudah adalah dengan menginstal plugin SEO populer seperti Yoast SEO, RankMath, atau All in One SEO.
Lewat plugin ini, kita bisa dengan mudah menambahkan nofollow pada link tertentu atau noindex pada halaman sesuai kebutuhan.
Atur di robots.txt
Cara lainnya adalah dengan menambahkan perintah noindex langsung di file robots.txt.
Contoh:
User-agent: *
Disallow: /thank-you/
Noindex: /privacy-policy/
Sertakan Kode HTML Manual
Kita juga bisa menyertakan kode HTML nofollow dan noindex secara manual di dalam konten atau template halaman tertentu.
Contoh <a href="/" rel="nofollow">Link</a> atau <meta name="robots" content="noindex">
Atur di .htaccess
Cara terakhir adalah memberikan perintah noindex lewat file .htaccess:
Header set X-Robots-Tag "noindex"
Nah, itu dia beberapa cara menerapkan nofollow/noindex di WordPress. Gunakan opsi yang paling sesuai kebutuhan situs ya!
Implementasi di Shopify
Bagi pengguna Shopify, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa digunakan untuk menerapkan nofollow dan noindex:
Gunakan App SEO
Cara paling praktis adalah dengan menginstal app SEO pada Shopify store, seperti Shopify SEO atau SEO Manager.
Lewat app tersebut, kita bisa dengan mudah menambahkan nofollow pada link atau noindex pada halaman yang diinginkan.
Atur di Online Store Preferences
Kita juga bisa mengaktifkan opsi untuk nofollow semua link eksternal secara global di halaman Online Store > Preferences.
Aktifkan opsi âAdd nofollow to external linksâ untuk menerapkannya di seluruh situs.
Sunting Kode Tema di Sections
Cara lain adalah menyunting kode theme Shopify di bagian Sections.
Tambahkan kode rel=ânofollowâ pada link tertentu atau <meta name=ârobotsâ content=ânoindexâ> pada halaman yang ingin disembunyikan.
Pasang Kode HTML di Code Editor
Kita juga bisa memodifikasi file theme Shopify di Code Editor dan memasukkan kode HTML nofollow maupun noindex di sana.
Ini memberi kontrol penuh untuk menerapkannya di mana saja sesuai kebutuhan.
Nah, dengan berbagai cara di atas, kita bisa dengan mudah menerapkan nofollow dan noindex di Shopify store. Pilih mana yang paling sesuai ya!
Implementasi di CMS Lain
Selain WordPress dan Shopify, berikut cara menerapkan nofollow dan noindex di beberapa CMS populer lainnya:
Squarespace
Di Squarespace, kita bisa menyisipkan kode HTML nofollow atau noindex via fitur Code Injection.
Cara mengaksesnya adalah: Pages > Settings > Advanced > Code Injection.
Wix
Untuk pengguna Wix, caranya adalah dengan menambahkan kode HTML di bagian Custom CSS atau melalui Wix Editor.
Buka Editor > Add > HTML dan masukkan kode rel=ânofollowâ atau <meta name=ârobotsâ content=ânoindexâ>.
Webflow
Sedangkan di Webflow, kita bisa mengedit kode HTML situs via Code Editor.
Tambahkan kode nofollow dan noindex pada halaman atau link tertentu yang diinginkan.
Blogger
Untuk Blogger, caranya dengan mengedit HTML template situs, lalu sisipkan kode nofollow maupun noindex ke dalam kode tersebut.
Simpan perubahan dan terapkan.
Lainnya
CMS lain seperti Weebly atau Jimdo umumnya juga memiliki fitur untuk edit HTML/CSS tempat kita bisa menambahkan kode teknis ini.
Rujuk dokumentasinya masing-masing ya!
Nah, begitulah cara menerapkan nofollow/noindex di berbagai platform CMS populer selain WordPress dan Shopify. Semoga bermanfaat!

Optimasi dan Pemeliharaan
Setelah menerapkan nofollow dan noindex, ada baiknya kita melakukan optimasi dan pemeliharaan secara berkala. Berikut tipsnya:
Pantau Kinerja di Search Console
Search Console menyediakan data bagus untuk memantau efek nofollow/noindex.
Pantau laporan âNoindexedâ dan âNot selectedâ untuk lihat tren halaman diindeks. Juga periksa crawl stats untuk lihat akses crawler.
Lakukan Audit SEO Berkala
Lakukan audit SEO secara rutin setiap 3-6 bulan untuk mengevaluasi penerapan nofollow/noindex.
Identifikasi link/halaman yang perlu diubah strateginya. Pastikan masih relevan dengan SEO goal saat ini.
Perbarui Jika Diperlukan
Berdasarkan temuan audit, lakukan perubahan jika diperlukan.
Hilangkan nofollow/noindex jika tidak lagi diperlukan. Atau tambahkan ke link/halaman baru jika relevan.
Pantau Respon Crawler
Pantau terus respons crawler di Search Console.
Pastikan perubahan yang dilakukan memberi efek yang diharapkan terhadap indexing.
Dengan rutin melakukan langkah di atas, optimalisasi nofollow/noindex bisa terus dipertahankan.
Nah, semoga tips singkat tadi bermanfaat untuk menjaga kinerja nofollow dan noindex agar tetap optimal.
Pantau Kinerja di Search Console
Search Console menyediakan data penting yang bisa kita manfaatkan untuk memantau efek penerapan nofollow dan noindex di situs.
Berikut beberapa caranya:
Periksa Laporan âNoindexedâ dan âNot Selectedâ
Laporan ini menunjukkan berapa banyak halaman situs kita yang saat ini diberi status noindex oleh Googlebot.
Kita bisa pantau apakah jumlahnya naik/turun seiring perubahan penerapan noindex di konten.
Pantau Jumlah Halaman Diindeks
Kita juga bisa melihat tren historis total halaman situs yang berhasil diindeks Google.
Turunnya jumlah ini bisa mengindikasikan noindex bekerja dengan baik.
Periksa Crawler Access Log
Lewat crawl stats kita bisa lihat akses aktual Googlebot ke URL tertentu.
Cek apakah halaman yang diberi noindex benar-benar tidak diakses lagi oleh crawler.
Bandingkan Sebelum & Sesudah
Idealnya, bandingkan data di atas sebelum dan sesudah menerapkan nofollow/noindex untuk validasi.
Misal pantau tren 3 bulan sebelum dan 3 bulan sesudah untuk lihat pola perubahannya.
Dengan rutin memantau data di Search Console, kita bisa memastikan nofollow dan noindex bekerja sesuai ekspektasi kita.
Lakukan Audit Berkala
Selain memantau di Search Console, lakukan audit SEO secara berkala juga penting untuk mengoptimasi penerapan nofollow dan noindex.
Beberapa hal yang perlu dilakukan:
Identifikasi Link dan Halaman
Telusuri situs Anda, identifikasi link atau halaman mana yang sekiranya perlu ditambahkan/dihapus nofollow atau noindex.
Bandingkan dengan penerapan saat ini apakah sudah paling optimal atau perlu dilakukan perubahan.
Evaluasi Relevansi
Juga evaluasi apakah link/halaman yang sudah diberi nofollow/noindex sebelumnya masih relevan.
Jika tidak, pertimbangkan untuk menghapus agar tidak mengurangi SEO value secara percuma.
Periksa Internal Linking
Periksa internal linking antar halaman, pastikan halaman penting sudah di-link dengan baik agar tetap mendapatkan SEO benefit meski ada bagian lain yang disembunyikan noindex.
Lakukan Secara Berkala
Idealnya lakukan audit ini secara berkala 3-4 bulan sekali agar penerapan nofollow/noindex selalu optimal.
Karena kondisi dan tujuan SEO bisa berubah dari waktu ke waktu.
Dengan rutin melakukan audit, optimalisasi nofollow dan noindex bisa terus terjaga. Kombinasikan dengan monitoring di Search Console untuk hasil maksimal.
Perbarui Jika Perlu
Setelah melakukan audit berkala, lakukan perubahan pada penerapan nofollow dan noindex jika memang diperlukan.
Beberapa tipsnya:
Hapus Nofollow/Noindex yang Tidak Perlu
Jika ditemukan selama audit bahwa ada link/halaman yang sebenarnya tidak perlu lagi diberi nofollow/noindex, segera hapus agar tidak mengurangi SEO value secara percuma.
Tambahkan ke Link/Halaman Baru
Sebaliknya, jika ada link/halaman baru yang relevan untuk diberi nofollow/noindex, segera terapkan agar optimalisasi SEO-nya maksimal.
Pastikan Sudah Diterapkan dengan Benar
Setelah melakukan perubahan, pastikan nofollow dan noindex sudah diterapkan dengan benar di situs.
Cek di Search Console apakah crawler sudah merespons dengan tepat.
Lakukan Secara Berkala
Idealnya lakukan perubahan dan optimisasi ini secara rutin setiap beberapa bulan sekali, sesuai dengan jadwal audit.
Dengan begitu penerapan nofollow dan noindex selalu up to date.
Dokumentasikan dengan Baik
Jangan lupa mencatat semua perubahan yang dilakukan agar memudahkan tracking ke depannya.
Nah, dengan disiplin memperbarui penerapan nofollow dan noindex secara berkala, SEO situs Anda pasti akan terus optimal.

Rangkuman
Mari kita ulas kembali beberapa poin penting dari pembahasan panjang lebar seputar nofollow dan noindex ini:
- Nofollow dan noindex sangat berguna untuk mengontrol proses crawling mesin telusur agar lebih efisien. Gunakan dengan bijak pada link dan halaman tertentu.
- Cara penerapan teknisnya sedikit berbeda di setiap CMS dan platform website. Kuasai cara implementasinya masing-masing.
- Lakukan monitoring rutin di Search Console dan audit berkala untuk memastikan efektivitas dan mengoptimalkan penerapannya.
- Perbarui secara berkala jika diperlukan, jangan sampai ada yang ketinggalan atau berlebihan.
Dengan menerapkan nofollow dan noindex secara strategis, kita bisa mengontrol proses crawling mesin telusur, mencegah spam, manipulasi peringkat, serta menghemat sumber daya server.
Ini sangat penting agar SEO website bisa berjalan optimal dan tetap compliant terhadap pedoman mesin pencari.
Jadi pahami baik-baik manfaat dan penerapan nofollow serta noindex, lalu gunakan secara bijak sesuai konteks dan tujuan optimisasi situs Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat sebagai panduan lengkap bagi Anda dalam mengimplementasikan nofollow dan noindex untuk meningkatkan SEO website. Terus tingkatkan pemahaman dan eksperimen dengan teknik ini ya!