Strategi Internal Linking untuk SEO: Menaikkan Ranking Website

Pendahuluan

Internal linking, atau link antar halaman dalam satu situs web, merupakan salah satu aspek optimasi situs web (website optimization) yang seringkali terlewatkan. Namun, internal linking memiliki peran yang sangat vital dalam meningkatkan peringkat dan visibilitas situs web di mesin pencari (search engine ranking and visibility).

Kita semua tentu paham bahwa tujuan utama SEO adalah membuat situs web lebih mudah ditemukan dan lebih relevan di mata mesin pencari. Nah, internal linking adalah salah satu faktor yang dapat membantu mencapai tujuan tersebut.

Dengan internal linking yang baik, crawler mesin pencari dapat menjelajahi situs web lebih efisien (search engine crawlers can navigate a website more efficiently). Crawler akan lebih mudah menemukan dan mengindex seluruh halaman situs web jika halaman-halaman tersebut saling terhubung satu sama lain melalui link internal.

Selain itu, internal linking juga penting untuk membantu pengunjung menemukan konten yang relevan di situs web. Bayangkan Anda sedang mencari informasi tentang “cara memasak tempe” di sebuah blog masakan Indonesia. Jika si blogger menyediakan link dari resep ayam ke resep tempe ke resep tahu, Anda jadi lebih mudah menemukan resep tempe yang Anda cari tanpa harus mencari manual halaman per halaman.

Oleh karena itu, dengan internal linking yang baik, pengunjung situs akan lebih mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan. Ini akan berdampak positif pada pengalaman pengguna (user experience) di situs web Anda.

Selain manfaat di atas, internal linking juga berperan dalam distribusi page authority dan link equity di antara halaman situs web. Dengan internal linking, halaman yang lebih penting (seperti homepage) dapat berbagi sebagian authority-nya ke halaman lain yang berkaitan.

Contohnya, jika homepage blog memiliki nilai page authority 80, homepage tersebut dapat mendistribusikan sebagian authority-nya ke halaman artikel melalui link internal. Sehingga, seluruh halaman blog akan memiliki nilai authority yang lebih kuat–yang pada akhirnya akan meningkatkan peringkat situs web secara keseluruhan.

Itulah mengapa internal linking begitu penting bagi performa SEO suatu situs web. Dengan strategi internal linking yang baik, Anda dapat mengoptimalkan proses crawling mesin pencari, meningkatkan engagement pengguna, dan mendistribusikan authority di seluruh halaman situs web. Pada artikel ini nanti, kita akan bahas berbagai strategi internal linking yang dapat Anda terapkan agar situs web lebih optimal di mesin pencari.

Menentukan Tujuan Internal Linking

Sebelum menerapkan strategi internal linking apa pun, penting bagi kita untuk memahami tujuan dan manfaat dari internal linking itu sendiri. Apa sih sebenarnya tujuan kita melakukan internal linking di situs web?

Secara garis besar, ada 3 tujuan utama internal linking dalam SEO, yaitu:

  1. Meningkatkan SEO dengan memaksimalkan crawl budget dan mendistribusikan page authority.
  2. Memudahkan navigasi pengunjung di situs web.
  3. Menghubungkan konten-konten yang relevan agar pengunjung lebih mudah menemukan informasi yang dicari.

Mari kita bahas satu per satu tujuan-tujuan internal linking tersebut.

Pertama, internal linking bertujuan untuk meningkatkan SEO situs web dengan memanfaatkan crawl budget mesin pencari secara optimal dan mendistribusikan page authority secara merata ke seluruh halaman.

Crawl budget adalah jumlah halaman yang bisa di-crawl oleh mesin pencari dari suatu situs web dalam periode tertentu. Dengan internal linking, mesin pencari bisa mengikuti link untuk menemukan dan mengindex halaman-halaman baru secara lebih efisien.

Sedangkan distribusi page authority melalui link internal memungkinkan halaman yang kurang penting mendapatkan sedikit authority dari halaman utama seperti homepage. Ini membuat seluruh halaman memiliki authority yang lebih kuat di mata mesin pencari.

Kedua, internal linking dimaksudkan untuk memudahkan navigasi pengunjung di situs web. Bayangkan jika suatu situs web tidak memiliki link apa pun di antara kontennya–pasti pengunjung akan kesulitan berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya.

Internal linking mempermudah pengunjung menjelajahi situs web dan menemukan informasi tambahan yang mereka butuhkan tanpa harus kembali ke homepage atau menu utama.

Terakhir, tujuan internal linking adalah menghubungkan konten yang relevan satu sama lain. Misalnya, menghubungkan resep ayam ke resep tempe ke resep tahu di blog masakan.

Ini membantu pembaca yang sedang mencari informasi tentang “resep tempe” dengan mudah melompat ke halaman resep tempe melalui link dari halaman resep ayam. Tanpa internal linking, pembaca mungkin akan kesulitan menemukan halaman spesifik yang dicari.

Nah, itu dia 3 tujuan utama di balik pentingnya internal linking dalam SEO. Dengan memahami tujuan-tujuan ini, kita bisa lebih fokus menerapkan strategi internal linking yang tepat sasaran di situs web.

Memaksimalkan Crawl Budget

Salah satu tujuan penting dari internal linking adalah untuk memaksimalkan crawl budget dari mesin pencari. Apa itu crawl budget dan bagaimana caranya internal linking bisa mengoptimalkannya?

Crawl budget merupakan jumlah halaman yang dapat di-crawl (diindeks) oleh mesin pencari dari suatu situs web dalam periode tertentu (misal per hari atau per bulan). Crawl budget terbatas berdasarkan seberapa sering mesin pencari mengunjungi situs web Anda.

Tanpa internal linking yang baik, mesin pencari mungkin hanya akan mengindeks halaman beranda dan beberapa halaman populer lainnya saja dalam satu periode crawling. Hal ini tentu tidak ideal, karena banyak halaman konten penting bisa terlewat dari indeksasi.

Di sinilah peran internal linking. Dengan internal linking, mesin pencari bisa dengan mudah menemukan dan mengikuti link ke berbagai halaman lain di situs web Anda. Hasilnya, lebih banyak halaman yang bisa diindeks dalam batas crawl budget yang ada.

Sebagai contoh, homepage bisa men-link ke halaman kontak, tentang kami, blog, dan produk. Kemudian dari halaman blog, ada link ke masing-masing artikel. Crawler hanya perlu mengikuti link-link ini untuk menemukan ratusan bahkan ribuan halaman konten di situs Anda.

Beberapa tips umum untuk memaksimalkan crawl budget melalui internal linking:

  • Selipkan link internal di konten artikel yang mengarah ke artikel terkait.
  • Buat hubungan timbal balik antar halaman terkait dengan link dua arah.
  • Prioritaskan halaman penting seperti kategori produk untuk mendapatkan lebih banyak link internal.
  • Hindari link loops yang bisa membingungkan crawler.
  • Pastikan link internal mengarah ke halaman yang relevan, bukan halaman kosong atau error.

Dengan internal linking yang strategis, Anda bisa meningkatkan jumlah halaman yang terindeks hingga ribuan dalam hitungan bulan saja. Tentu saja, ini akan sangat bermanfaat untuk memperluas visibilitas dan peringkat situs web Anda di mesin pencari.

Meningkatkan Page Authority

Selain memaksimalkan crawl budget, internal linking juga berperan penting dalam mendistribusikan dan meningkatkan page authority di seluruh situs web. Apa itu page authority dan bagaimana internal linking mempengaruhinya?

Page authority (PA) adalah nilai yang diberikan mesin pencari untuk mengukur seberapa penting dan berpengaruh suatu halaman. Semakin tinggi PA, semakin tinggi potensi peringkat halaman tersebut di mesin pencari.

PA bisa didistribusikan antar halaman melalui link internal. Misalnya halaman beranda biasanya memiliki PA paling tinggi. Dengan memberikan link internal dari halaman beranda ke halaman konten, sebagian PA dari beranda akan mengalir ke halaman konten tersebut.

Strategi internal linking yang tepat bisa secara efektif meningkatkan rata-rata PA situs web. Beberapa tips untuk meningkatkan PA lewat internal linking:

  • Fokuskan link internal dari halaman high-authority seperti beranda dan kategori produk. Link dari halaman-halaman ini lebih berpengaruh untuk meningkatkan PA halaman tujuan.
  • Gunakan anchor text yang relevan dan sesuai topik halaman tujuan. Ini memberi sinyal lebih kuat ke mesin pencari tentang topik halaman.
  • Hati-hati terlalu banyak men-link dari satu halaman ke halaman lain. Ini bisa menyebabkan pengenceran PA jika berlebihan.Idealnya 1-3 link internal per halaman.
  • Bangun link equity dengan membuat hubungan timbal balik link internal antar halaman yang berkaitan.
  • Perhatikan rasio link internal vs eksternal. Hindari terlalu banyak link eksternal yang bisa membocorkan PA keluar dari situs Anda.

Dengan menerapkan strategi internal linking yang tepat, Anda bisa mendistribusikan dan “meminjamkan” PA dari halaman penting ke halaman lain di situs web. Hasilnya diharapkan rata-rata PA situs akan meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan peringkat di mesin pencari.

Strategi Internal Linking

Setelah memahami manfaat dan tujuan internal linking, saatnya kita bahas berbagai strategi internal linking yang bisa diterapkan agar optimasi situs web semakin maksimal.

Secara garis besar, ada 4 strategi internal linking yang populer digunakan:

  1. Linking topikal
  2. Linking berdasarkan user intent
  3. Linking berdasarkan relevansi konten
  4. Linking lewat menu navigasi

Linking topikal adalah menghubungkan halaman-halaman yang membahas topik/kategori konten yang sama. Misalnya, men-link artikel SEO ke artikel SEO lain, atau artikel resep ayam ke artikel resep ayam lain.

Tujuannya adalah memberikan context topikal sekaligus memperkuat kata kunci topik tersebut lewat anchor text. Linking topikal cocok untuk situs dengan banyak konten dalam kategori tertentu.

Linking berdasarkan user intent berarti menyediakan link ke halaman lain yang relevan dengan intent pengunjung. Sebagai contoh, link dari artikel pengenalan SEO ke halaman layanan SEO.

Strategi ini membantu user yang sedang research topik tertentu untuk langsung melompat ke konten terkait intent-nya, tanpa harus bolak-balik halaman.

Linking konten relevan mirip dengan topikal linking, tapi lebih longgar karena tidak harus sama kategorinya. Misalnya menghubungkan artikel SEO dengan artikel tentang content marketing.

Tujuannya tetap sama yaitu memberikan informasi tambahan yang relevan kepada pembaca.

Linking lewat menu navigasi sangat penting agar pengguna bisa dengan mudah berpindah antar bagian situs yang berbeda seperti blog, tentang kami, layanan, dsb. Pastikan menu navigasi mencakup seluruh bagian situs.

Dengan menerapkan strategi-strategi internal linking ini secara tepat, situs web Anda akan jauh lebih teroptimasi dan user-friendly. Saling menghubungkan konten yang relevan akan sangat bermanfaat baik untuk SEO maupun pengalaman pengguna situs web.

Linking Topikal

Salah satu strategi internal linking yang efektif adalah linking topikal, yaitu menghubungkan konten yang membahas topik atau kategori yang sama di situs web Anda.

Linking topikal bermanfaat untuk membangun klaster konten (content clusters) atau silo konten (content silos) di sekitar topik tertentu. Misalnya, Anda bisa membuat klaster konten tentang “Wisata Kuliner” dengan mengelompokkan dan saling menghubungkan artikel seputar kuliner seperti resep masakan, review restoran, wisata kuliner di kota X, dan seterusnya.

Keuntungan utama linking topikal adalah membantu mesin pencari lebih memahami topik halaman yang dilink dan hubungannya dengan halaman lain bertema serupa.

Selain itu, linking topikal juga bermanfaat bagi user experience dengan menyediakan akses mudah ke konten terkait yang mungkin berguna bagi pembaca. Pembaca yang sedang membaca artikel tentang wisata kuliner Yogyakarta bisa dengan mudah melompat ke artikel lain tentang wisata kuliner di kota lain di Indonesia misalnya.

Beberapa tips untuk implementasi internal linking topikal:

  • Gunakan anchor text yang mendeskripsikan topik artikel, bukan hanya klik di sini atau baca juga.
  • Buat link topikal di awal atau akhir paragraf yang relevan, jangan sembarangan di tengah kalimat.
  • Usahakan link ke konten topikal yang benar-benar berkualitas, bukan sekadar mengumpulkan jumlah link.
  • Lindungi diri dari over-optimization dengan membatasi 1-3 link topikal per artikel.
  • Bangun timbal balik dengan meminta kontributor link balik ke artikel Anda jika mereka membuat artikel topik terkait.

Dengan menerapkan internal linking topikal secara strategis, Anda bisa meningkatkan authority situs pada niche topik tertentu. Tentu saja ini akan sangat bermanfaat untuk SEO khususnya keyword yang sesuai dengan topik klaster konten tersebut.

Linking Berdasarkan Intent Pengguna

Strategi internal linking lainnya yang perlu diperhatikan adalah linking berdasarkan intent pengguna (user intent).

User intent adalah motivasi di balik pencarian kata kunci tertentu oleh pengguna. Secara garis besar intent dibagi menjadi 3:

  • Informational – Pengguna mencari informasi umum tentang topik tertentu
  • Navigational – Pengguna mencari website atau brand tertentu
  • Commercial – Pengguna ingin membeli atau melakukan transaksi

Internal linking berdasarkan intent berarti menyediakan link ke konten yang sesuai dengan intent pengguna di setiap tahapan perjalanan pengguna (customer journey).

Sebagai contoh, pengguna mencari “belajar SEO” untuk informational intent. Kemudian di situs Anda, berikan link ke produk jasa SEO di poin yang tepat untuk memenuhi commercial intent.

Beberapa contoh penerapan intent-based linking:

  • Link dari artikel pengenalan SEO ke halaman jasa SEO.
  • Link dari artikel review produk ke halaman beli produk.
  • Link dari artikel wisata ke form reservasi hotel.
  • Link dari artikel informasi ke form kontak perusahaan.

Manfaat dari intent-based linking adalah mempermudah perjalanan pengguna mencapai tujuan akhir, dan pada saat yang sama “memancing” pengguna untuk konversi penting seperti pembelian atau registrasi.

Pastikan link yang diberikan benar-benar relevan dan organik, bukan dipaksakan hanya demi traffik. Dengan strategi ini, Anda bisa meningkatkan konversi sekaligus memberi pengalaman positif bagi pengunjung situs.

Linking Melalui Menu Navigasi

Menu navigasi adalah komponen krusial dalam arsitektur informasi sebuah situs web. Oleh karena itu, internal linking juga perlu diterapkan dengan baik di menu navigasi.

Tujuan utama menu navigasi adalah membantu pengguna dengan mudah berpindah dari satu bagian situs ke bagian lainnya. Menu yang baik mencakup seluruh atau setidaknya bagian-bagian utama dari situs web, seperti beranda, tentang kami, layanan, blog, dsb.

Beberapa tips untuk internal linking di menu navigasi:

  • Struktur menu sesederhana mungkin dengan opsi navigasi yang tidak terlalu dalam/banyak layer. Ini mempermudah pengguna menemukan tujuannya.
  • Label menu deskriptif dan sesuai isi halaman, hindari label umum seperti Page 1, Page 2.
  • Top level menu prioritaskan halaman penting seperti beranda dan kategori utama.
  • Submenu bisa digunakan untuk section di bawah kategori induk, tapi jangan terlalu dalam.
  • Opsional: buat menu responsif yang berubah untuk mobile.
  • Pastikan semua halaman situs terhubung ke menu navigasi agar bisa diakses pengguna.

Contoh penerapan internal linking di menu:

  • Link Beranda ke Halaman Tentang Kami
  • Link Produk ke masing-masing Kategori Produk
  • Link Blog ke masing-masing artikel blog
  • Link Kontak ke form kontak dan lokasi kantor

Dengan internal linking di menu yang baik, pengguna bisa dengan mudah menjelajahi seluruh bagian dan konten situs web Anda. Ini akan berdampak signifikan terhadap pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Kesimpulan

Setelah membahas panjang lebar tentang internal linking, mari kita rangkum kembali poin-poin pentingnya:

  • Internal linking bertujuan untuk mengoptimalkan SEO dengan memaksimalkan crawl budget, meningkatkan page authority, dan menghubungkan konten yang relevan.
  • Beberapa strategi internal linking yang bisa diterapkan antara lain linking topikal, linking berdasarkan intent pengguna, linking konten yang relevan, dan linking di menu navigasi.
  • Internal linking topikal dilakukan dengan menghubungkan konten serupa untuk memperkuat klaster topik di situs Anda.
  • Linking berdasarkan intent pengguna berarti menyediakan akses ke konten yang sesuai dengan intent di setiap tahapan perjalanan pengguna.
  • Penting juga untuk selalu link konten yang relevan untuk memberikan informasi tambahan kepada pembaca.
  • Terakhir, pastikan seluruh bagian situs terhubung melalui internal linking di menu navigasi agar mudah diakses pengguna.

Demikian rangkuman singkat mengenai strategi dan best practices internal linking. Dengan menerapkan teknik internal linking yang tepat, situs Anda akan jauh lebih teroptimasi baik untuk SEO maupun pengalaman pengguna. Internal linking yang dilakukan secara cermat dan hati-hati akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan peringkat dan visibilitas situs web Anda di mesin pencari.

Referensi

Berikut ini adalah beberapa referensi yang digunakan sebagai acuan dalam artikel ini:

[1] Ahrefs, “Internal Links for SEO: Guide to Optimizing Your Site Structure”, https://ahrefs.com/blog/internal-links-for-seo/

[2] Backlinko, “Internal Linking”, https://backlinko.com/hub/seo/internal-links

Sumber-sumber di atas berisi panduan dan best practices internal linking yang saya jadikan acuan dalam menyusun artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan atau saran perbaikan, silakan sampaikan padaku.

Author
panduanpebisnis.com
Panduanpebisnis.com adalah situs yang menyediakan informasi lengkap seputar memulai dan menjalankan bisnis secara online.